Sabtu, 29 September 2012

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

a1. Pengertian
Inkuiri berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat dalam mengajukan penyelidikan. Inkuiri dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukannya. Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan. Dengan kata lain, inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis (Schmidt,2003)
Beberapa definisi tentang inkuiri, antara lain dikemukakan oleh :
1)     Kuslan & Stone, mengemukakan bahwa inkuiri adalah pengajaran dimana guru dan siswa mempelajari peristiwa-peristiwa ilmiah dengan pendekatan dan jiwa para ilmuwan.
2)    Sund & Trow Gridge (1973), mengemukakan bahwa inkuiri adalah proses menemukan dan menyelidiki masalah, menyusun hipotesa,Merencanakan eksperimen, mengumpulkan data, dan menarik kesimpulan hasil pemecahan masalah.
3)  W. Gelly (1984), mengemukakan bahwa inkuiri adalah suatu kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan meyelidiki secara sistematik, kritis, logis, dan analisis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
4) Oemar Hamalik (1999), mengemukakan bahwa inkuiri adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa dimana kelompok-kelompok siswa dibawa ke dalam suatu persoalan atau mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di dalam suatu prosedur dan struktur kelompok yang digariskan secara jelas.

 
Dari beberapa pendapat di atas, model pembelajaran inkuiri dapat diartikan sebagai model pembelajaran yang dapat melatih siswa untuk belajar menemukan dan menyelidiki masalah, menyusun hipotesis, merencanakan eksperimen, mengumpulkan data, dan menarik kesimpulan hasil pemecahan masalah. Model ini menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri guna memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru (student centered), guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menyelidiki konsep yang dipelajarinya.
a  2.  Tahapan-Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri
Model pembelajaran inkuiri memiliki langkah-langkah pembelajaran. Sanjana (2006:199) menyatakan bahwa secara umum prosses pembelajaran inkuiri mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a)       Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Hal yang dilakukan dalam tahapan orientasi ini adalah:
-        Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa
-  Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan
-      Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.
b)      Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki. Teka-teki yang menjadi masalah dalam berinkuiri adalah teka-teki yang mengandung konsep yang jelas yang harus di cari dan ditemukan. Hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah, diantaranya :
-        Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa
-       Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti
-     Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa
c)      Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.
d)      Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam mengembangkan intelektual. Peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.
e)      Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan. 
f)      Merumuskan Kesimpulan